ESENSI MANAJEMEN KELAS BAGI
GURU PEMULA
- FENOMENA GURU PEMULA
Guru profesional adalah hasil ciptaan manusia (teacher is made) yang
berkecimpung pada institusi, seperti lembaga pendidikan prajabatan dan
dalam jabatan. Di Indonesia, institusi tersebut dinamakan Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) atau balai penataran dan pusat
pelatihan yang relevan. Adanya faktor pembangun guru profesional yang
dibawa sejak lahir (teacher is born), seperti seni dan motivasi
mengajar, kapasitas verbal, kewibawaan, dan sejenisnya sudah diterima
dalam kesadaran sejarah, adalah realitas.Bukti bahwa teacher is made telah teruji secara empirik meskipun pembuktian itu sering disadari atas kajian ex post facto, observasi, atau keluhan dari mulut ke mulut yang dikemukakan oleh masyarakat seprofesi. Di Amerika, misalnya, muncul keluhan bahwa guru-guru baru umumnya jauh untuk disebut sebagai guru profesional.
Dalam laporan yang di tulis oleh The Association of teacher Educator’s Commission on the education of teacher (1991), direkomendasikan secara spesifik empat substansi utama restrukturisasi pendidikan guru (restructuring the education of teacher), yaitu:
- College-based teacher educator,
- School- based teacher educator,
- State-agency- based teacher educator,
- National, state and local organization of proffesional educator.
Di Indonesia, pengadaan guru berbasis pada university-based, sedangkan pengalaman yang bersifat school-based dijamin oleh calon guru selama praktik pengalaman lapangan atau PPL. Dengan demikian, calon guru yang dihasilkan le lebih banyak memiliki pengalaman teoritis daripada pengalaman praktis. Gagasan school-based ini memang pernah berkembang di Indonesia, berupa keinginan untuk merekomposisi kurikulum sekitar 60% praktik dan 40% teori. Lalu, apakah mahasiswa jenjang strata 1 di LPTK akan diarahkan untuk menjalani pendidikan profesional atau pendidikan akademik?
- GURU PEMULA DAN MANAJEMEN JELAS
- Pengetahuan tentang cara mengelola kelas. Pengetahuan ini tidak hanya sekadar tahu tentang apa (know what) mengenai pengelolaan kelas, melainkan yang lebih utama adalah tahu bagaimana (know how) mengenai pengelolaan kelas, dalam makna, classroom management in acation.
- Pengetahuan dalam bidang mata pelajaran atau penguasaan bahan ajar. Pengetahuan yang dimaksudkan di sini tidak hanya berkaitan dengan subject matter semata melainkan juga pengetahuan dan penguasaan bidang metodologi pembelajaran, seperti stategi pembelajaran, evaluasi pendidikan, pengembangan diri dan inovasi kurikulum, dasar-dasar kepandidikan, etika profesi keguruan, dll.
- Pembelajaran tentanag latar belakang sosiologikal dari para siswa yang dididik atau diajarnya. Latar nelakang sosiologikal dimaksud meliputi kondisi sosial ekonomi, agama, budaya anak didik itu berasal, pekerjaan orang tua, dsb.
- Perencanaan, yaitu oenciptaan kondisi kesiapan bagi aktivitas kelas. Perencanaan dimaksud mencakup satuan acara pembelajaran, media dan sumber pembelajaran dan pengorganisasian lingkungan belajar.
- Manajemen, berupa kemampuan guru dalam mengendalikan perilaku siswa. Semakin besar jimlah rombongan belajar, semakin banyak sumber daya yang digunakan. Semakin berat materi atau bahan ajar, semakin dituntut pula kemampuan manajemen kelas dari kalangan guru.
- Pengajaran, yaitu kemampuan guru dalam menciptakan kondisi dan membimbing siswa dalam belajar. Prakarsa ini amat terassa pada proses pembelajaran yang diindividualisasikan dan beragamnya latar belakang sosiologikal siswa.
- PERAN GURU KELAS
- Tata letak tempat duduk
- Disiplin siswa di dalam kelas
- Interaksi siswa dengan sesamanya
- Interaksi siswa dengan guru
- Jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran
- Pengelolaan sumber belajar
- Pengelolaan bahan ajar
- Prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran
- Lingkungan belajar
- Dll.

No comments:
Post a Comment